Harga Emas Naik Terkerek Data Inflasi AS
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak US$4,0 atau 0,22 persen, menjadi ditutup pada US$1.809,90 per ounce.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak US$4,0 atau 0,22 persen, menjadi ditutup pada US$1.809,90 per ounce.
Harga emas mendapatkan momentum naik seiring dengan pelemahan dolar AS, berbalik dari perdagangan kemarin.
Data inflasi AS ini dapat mempengaruhi alur waktu Federal Reserve untuk mengurangi pembelian obligasinya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, turun US$1,9 atau 0,11 persen, menjadi ditutup pada US$1.800,20 per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (7/7/2021), emas berjangka bertambah US$7,90 atau 0,44 persen menjadi US$1.802,10.
Harga emas jika bergerak naik hingga menembus ke atas level US$1.810, berpotensi dibeli mengincar resisten di US$1.812.
Harga emas dunia nampak masih melemah di awal sesi Senin (28/6/2021), tertekan optimisme pasar terhadap mulai pulihnya ekonomi AS.
Pada perdagangan Senin (21/6/2021) pukul 08.13 WIB, harga emas spot naik 0,51 persen atau 8,92 poin menjadi US$1.773,08 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak Agustus 2021 naik 0,22 persen atau 3,9 poin menuju US$1.772,9 per troy ounce.
Harga emas melemah setelah gagal mempertahankan level US$1.900 pekan lalu.
Beberapa investor mengantisipasi pengumuman hasil rapat The Fed yang diperkirakan akan menegaskan kembali bahwa kebijakan ultra-longgarnya tetap tepat, dan terlalu dini untuk mulai mempertimbangkan pengurangan pembelian obligasi.
Harga emas berjangka kontrak Agustus 2021 di divisi Comex, New York Mercantile Exchange, terpantau menguat 5,2 poin atau 0,27 persen ke level US$1.901,6 per troy ounce pada pukul 07.52 WIB.