Rupiah loyo menghadapi dolar AS karena kasus corona di Indonesia melonjak

ILUSTRASI. Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww. *** Local Caption ***

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dolar AS kembali turun. Penurunan rupiah terhadap dolar AS salah satunya dipicu oleh lonjakan kasus corona (Covid-19) di Indonesia.

Berdasarkan kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI), Rabu (10/6/2020), posisi rupiah melemah 0,79% menjadi Rp 14.083 per dolar AS. Ini adalah penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam dua hari terakhir.

Sebelumnya pada Selasa (9/6/2020), mata uang rupiah juga turun terhadap dolar AS. Masih berdasarkan data BI, rupiah turun tipis terhadap dolar AS sebesar 0,12% ke level Rp 13.973 per dolar AS.

Meski begitu, mata uang rupiah masih menguat terhadap dolar AS jika dihitung sejak awal Juni 2020. Rupiah terapresiasi sebesar 2,88% terhadap dolar AS.

Laju kurs rupiah terhadap dolar AS periode Juni 2020 versi kurs tengah rupiah versus dolar AS di Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

TanggalKurs
10 Juni 202014.083
9 Juni 202013.973
8 Juni 202013.956
5 Juni 202014.100
4 Juni 202014.165
3 Juni 202014.245
2 Juni 202014.502

Sumber: Bank Indonesia

Pada perdagangan hari ini, Kamis (11/6/2020), Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana memproyeksikan kurs rupiah bisa melemah lagi terhadap dolar AS. Hitungan Fikri, hari ini rupiah terhadap dolar AS bergerak dalam rentang Rp 13.900-Rp 14.300 per dolar AS.

Fikri menuturkan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS disebabkan oleh sentimen penambahan jumlah kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia. Dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia cenderung naik tinggi dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.

Tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia di atas rata-rata itulah yang menekan rupiah terhadap dollar AS. “Hal ini menimbulkan kekhawatiran pasar obligasi dan saham pada hari ini, dan masih mungkin berlanjut,” ujar dia, Rabu (10/6/2020).

Dengan kata lain, rupiah sulit menguat terhadap dolar AS jika kasus Covid-19 di Indonesia masih melonjak-lonjak. Oleh karena itu pengendalian kasus Covid-19 di Indonesia menjadi kunci laju kurs rupiah terhadap dolar AS.

Kasus corona naik di atas 1.000 sehari

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per hari ini Rabu (10/6) sebanyak 1.241 orang. Dengan tambahan tersebut, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 34.316 orang.

Dari total kasus Covid-19 di Indonesia, jumlah pasien sembuh bertambah 715 orang menjadi 12.129 orang. Penderita Covid-19 yang meninggal dunia juga bertambah 36 menjadi 1.959 orang.

Akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 446.918 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 103 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 77 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 204 laboratorium.

“Secara keseluruhan, 287.476 orang telah diperiksa dan hasilnya 34.314 positif dan 253.162 negatif,” kata Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Pada Selasa (9/6/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah kasus positif corona naik sebanyak 1.043 kasus. Sehingga total jumlah kasus positif Corona pada Selasa, 9 Juni 2020 sebanyak 33.076 kasus.

Dari jumlah tersebut, kasus yang sembuh sebanyak 11.414 kasus. Adapun yang meninggal dunia sebanyak 1.923 kasus.

Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia pada dua hari itu cenderung naik di atas rata-rata. Pada hari-hari sebelumnya, tambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia relatif stabil di bawah angka 1.000 kasus per hari.

Similar Posts