Emas Cetak Rekor Lagi di US$ 2.039/oz, Terima Kasih Euro!

Foto: Harga Emas Meroket di Thailand. IAP/Sakchai Lalit)

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Rabu (5/8/2020) sore. Indeks dolar AS yang kembali merosot menjadi pemicu penguatan harga logam mulai ini, dan dalam beberapa pekan terakhir.

Kemarin harga emas dunia mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah US$ 2.019,5/troy ons.

Tetapi, kurang dari 24 jam, rekor baru sudah tercipta. Pagi tadi emas dunia melesat naik ke US$ 2.030,72/troy ons, sebelum terkoreksi turun akibat aksi ambil untung (profit taking). Kini di sore hari, emas kembali melesat menyentuh level US$ 2.039,23/troy ons, menguat 1,05% dibandingkan posisi penutupan perdagangan Rabu. Level tersebut menjadi rekor tertinggi sepanjang masa (untuk sementara).

Posisi emas sedikit terkoreksi, pada pukul 16:33 WIB berada di level US$ 2.034,03/troy ons, menguat 0,79% di pasar spot.

Indeks dolar AS yang kembali melemah menjadi pemicu penguatan emas hari ini, bahkan dalam 2 pekan terakhir hingga akhirnya terus memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa berkali-kali. Sore ini, indeks yang menjadi tolak ukur kekuatan dolar AS kembali melemah 0,42% berada di level 92,994.

Sepanjang bulan lalu indeks dolar AS merosot lebih dari 4% hingga menyentuh level terendah 2 tahun. 

Resesi di berbagai negara akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19), serta kebijakan suku bunga rendah dan quantitative easing (QE) bank sentral dan kebijakan fiskal pemerintah di berbagai negara menjadi “bahan bakar” emas untuk terus melaju naik. Rekor tertinggi sepanjang masa sebelumnya US$ 1.920,3/troy ons yang dicapai pada September 2011 pun diprediksi akan pecah, tetapi tidak secepat ini.

Kenaikan harga emas, hingga melewati US$ 2.000/troy ons jauh lebih cepat dari prediksi para analis.

Para analis yang memprediksi emas akan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa paling cepat melihat akan dicapai pada akhir tahun ini. Nyatanya dalam 2 pekan terakhir emas terus ngegas saat dolar AS nyungsep hingga akhirnya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Grafik Emas vs Indeks Dolar AS
Foto: Refinitiv

Grafik di atas menunjukkan pergerakan emas (garis oranye) dan indeks dolar AS (garis ungu) yang berlawan arah. Terlihat jelas dalam beberapa pekan terakhir grafik emas terus menanjak sebaliknya indeks dolar AS menukik.

Ketika dolar AS sedang murah atau sedang nyungsep, maka harga emas dunia akan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaan berpotensi meningkat, harganya pun melesat. Dengan kata lain, pergerakan emas dunia dan dolar AS akan berlawanan arah.

Nah, pemicu utama ambrolnya indeks dolar AS adalah euro, si mata uang 19 negara. Untuk diketahui, indeks dolar AS dibentuk dari 6 mata uang, dan euro berkontribusi paling besar (57,6%). Jadi ketika euro menguat tajam, maka indeks yang menjadi tolak ukur kekuatan dolar AS juga akan merosot.

Euro pada perdagangan hari ini kembali menguat 0,33% ke US$ 1,1839, mendekati lagi level tertinggi 2 tahun US$1,1908 yang dicapai pada Jumat pekan lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

Similar Posts