Harga Emas Terus Melesat, Begini Efeknya Bagi Emiten

Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)

Jakarta, CNBC Indonesia–  Harga komoditas emas terus mengalami kenaikan di tengah pandemi Corona, dimana sepanjang H1-2020 harga emas telah mengalami apresiasi 17,38% ke level USD 1.780/OZ. Menurut Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana emas menjadi komoditi yang diuntungkan di tengah ketidakpastian akibat pandemi corona karena menjadi incaran sebagai hedging instrumen safe haven.

“Kalau dari sisi emas, dia sebagai komoditas yang dianggap akan lebih diuntungkan ketika terjadi ketidakpastian. Emas pun diburu oleh investor sebagai hedging. Kalau emas masih bisa trend menguat sepanjang masa pandemi. Kalau tentang batu bara, batu bara dan minyak cukup terkait untuk harga. Mengingat harga minyak masih sangat murah yaitu 50 dolar per barel, maka harga batu bara juga sulit untuk menaik karena untuk yang perlu energi mungkin untuk saat ini lebih murah minyak daripada batu bara. Selain murah, minyak juga memiliki polusi yang lebih kecil.”, ungkapnya.

Wawan Hendrayana juga mengungkapkan bahwa dalam jangka panjang akan ada apresiasi atas kenaikan harga emas terhadap emiten emas, meskipun produksi mereka sebenarnya masih lebih kecil dibanding emas yang diproduksi oleh Indonesia secara keseluruhan. Efek yang diberikan terhadap mereka tetap ada meskipun terbatas.

“Selain itu untuk komoditas lain, terkait minyak, di Indonesia yang bergerak dalam bidang minya hanya Medco, itu pun secara struktural permodalannya menjadi challenge karena hutangnya cukup besar.”, tutupnya.

TIM CNBC INDONESIA

Similar Posts