Garangnya Euro: Dolar AS Tumbang Emas Pun Terbang!
Foto: REUTERS/Jason Lee
Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar euro kembali menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (27/7/2020). Akibat tumbangnya dolar AS tersebut, harga emas dunia pun terbang mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Pada pukul 18:46 WIB, euro menguat 0,25% melawan dolar AS ke US$ 1.1724 di pasar spot, melansir data Refinitiv. Penguatannya terlihat kecil, tetapi jika melihat ke belakang, mata uang 19 negara ini sudah menguat 7 hari beruntun. Lebih ke belakang lagi, dalam 12 hari perdagangan, euro hanya sekali melemah.
Mau lihat lebih ke belakang? Euro sudah dalam tren menanjak sejak pertengahan Mei lalu, dan saat ini berada di level tertinggi sejak September 2019. Melawan rupiah, euro hari ini menguat mencapai level Rp 17.000/EUR untuk pertama kalinya sejak pertengahan April lalu.
Ketika euro terus menguat, indeks dolar AS yang menjadi tolak ukur kekuatan the greenback turut ambrol. Euro merupakan merupakan satu dari enam mata uang yang membentuk indeks dolar, bahkan kontribusinya paling besar yakni sebesar 57,6%, sehingga memberikan dampak yang signifikan.
Indeks dolar AS kembali turun sore ini ke 93,809 yang merupakan level terendah sejak September 2018. Ambrolnya indeks dolar AS tersebut menjadi salah satu pemicu terbangnya harga emas dunia hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa hari ini.
Sore tadi emas melesat 2,30% ke US$ 1.944,73/troy ons, mematahkan rekor sebelumnya US$ 1.920,3/troy ons yang dicapai pada 6 September 2011.
Salah satu pemicu penguatan euro yakni pemerintah Eropa pada pekan lalu yang menyepakati stimulus fiskal senilai 750 miliar guna membangkitkan perekonomian yang merosot ke jurang resesi akibat pandemi penyakit virus corona. Kebijakan tersebut menimbulkan harapan akan kebangkitan ekonomi Benua Biru.
Ketika harapan akan pemulihan ekonomi di Eropa membuncah, pelaku pasar justru pesimistis perekonomian AS akan segera bangkit. Sebabnya, penambahan kasus Covid-19 di Negeri Paman Sam yang terus meningkat. Negara Bagian California bahkan kembali menerapkan kebijakan karantina (lockdown) guna meredam penyebaran virus corona. Sementara itu jumlah kasus Covid-19 di Eropa sudah melandai.
Kebangkitan ekonomi Eropa kian nyata melihat data aktivitas bisnis (manufaktur dan jasa) yang kembali berekspansi. Jumat pekan lalu, Markit melaporkan purchasing managers’ index (PMI) manufaktur dan jasa di zona euro, semuanya di atas 50.
PMI dari Markit menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di atasnya berarti ekspansi, di bawah berarti kontraksi.
Dengan rilis semua di atas 50, artinya roda bisnis manufaktur dan jasa di zona euro sudah kembali berputar, sehingga perekonomian bisa segera bangkit kembali. Euro pun semakin tak terbendung, dolar AS terus dibuat tumbang hingga akhirnya memicu terbangnya harga emas dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA