AS Resesi, Begini Imbasnya ke Bursa Saham Asia
Foto: DW (News)
Jakarta – Saham-saham di Asia Pasifik dibuka bervariasi pada Perdagangan Jumat pagi ini (31/7) sebab Amerika Serikat (AS) kini resmi masuk ke jurang resesi. Saham China Daratan misalnya, pagi ini dibuka lebih tinggi dengan komposit Shanghai naik sekitar 1% sementara komponen Shenzhen naik 1,45%.
Dikutip dari CNBC, Indeks Manajer Pembelian (purchasing managers’ index/PMI) China pada Jumat ini masih berada di atas ekspektasi. Data menunjukkan PMI manufaktur China sebesar 51,1 atau naik dibandingkan bulan Juni yang sebesar 50,9 dan di atas ekspektasi yang sebesar 50,7.
Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kong juga naik 0,73%. Kospi di Korea Selatan pun naik tipis 0,2%.
Sedangkan di Jepang, Nikkei 225 turun 1,32%, indeks Topix turun 1,38%. S&P/ASX 200 Australia juga turun 1,42%. Dengan begitu, secara keseluruhan indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,46% lebih tinggi.
Pasar modal Singapura, Malaysia dan Indonesia ditutup pada Jumat ini karena sama-sama memperingati libur nasional yakni Hari Raya Idul Adha.
Untuk diketahui, AS kini resmi mengalami resesi. Berdasarkan data yang dirilis pemerintah AS, PDB AS menunjukkan penurunan sebesar 32,9% pada kuartal II-2020 ini. Penurunan itu adalah yang terburuk yang pernah terjadi. Penurunan serupa paling mentok pernah terjadi pada pertengahan 1921 silam.
Namun, data tersebut tidak seburuk yang ditakuti, sebelumnya, pada ekonom yang disurvei oleh Dow Jones bahkan memprediksi penurunan yang lebih dalam lagi yakni sebesar 34,7%.
Kondisi ini diperburuk dengan klaim pengangguran mingguan AS yang terus meningkat, kali ini sudah tembus ke angka 1,44 juta orang menurut data Departemen Tenaga Kerja AS.