Bela-belain Jual Bank, Warren Buffett Kini Investasi Emas Lho

Jakarta, CNBC Indonesia – Investor kawakan Warren Buffett dan pemilik perusahaan investasi Berkshire Hathaway, baru saja menjual kepemilikan perusahaan di saham-saham perbankan besar di Amerika Serikat (AS) pada periode blan April sampai Juni dengan total senilai miliaran dolar AS.

Dalam keterbukaan yang diterbitkan oleh otoritas pengawas Securities and Exchange Commission (SEC), alias OJK-nya AS, disebutkan bahwa Berkshire Hathaway melego saham bank JPMorgan Chase, Goldman Sachs, bahkan saham bank Wells Fargo.

Perbankan di AS memang masih terganggu operasinya pascadiserang oleh pandemi virus corona. Diketahui banyak bank mulai meningkatkan nilai pencadangan untuk bersiap menghadapi ‘badai’ selanjutnya yang akan datang karena pandemi Covid-19.

Peningkatan pencadangan ini menurut beberapa analis tentu saja akan menurunkan tingkat pendapatan dari suku bunga bank tersebut.

Menurut keterbukaan informasi, dikutip Business Insider, Sang Peramal dari Omaha, julukan Warren Buffett, ini menjual seluruh sahamnya di bank Goldman Sachs yang merupakan bank terbesar ke-5 di AS baik berdasarkan kapitalisasi pasar dan berdasarkan total aset. Padahal pada kuartal sebelumnya, Buffett masih memegang cukup besar saham JP Morgan.

Buffett memangkas porsi sahamnya JPMorgan lebih dari 60% menjadi sekitar 22 juta saham, dan porsi saham Wells Fargo lebih dari 25% menjadi sekitar 238 juta saham.

Khusus di saham JPMorgan Buffett memang masih menyisakan kepemilikan sebanyak 22,2 juta saham meski turun jauh dari periode sebelumnya yakni 57 juta saham. Adapun di Well Fargo, total Buffett melepas seluruh sahamnya sejumlah 85,6 juta saham.

Dengan penjualan saham tersebut berarti dua kepemilikan saham tersebut nilainya masing-masing menyusut menjadi sekitar US$ 2,1 miliar atau Rp 31 triliun (kurs Rp 14.800/US$) dan US$ 6 miliar atau Rp 89 triliun pada 30 Juni.

Dua bank tersebut juga masuk di antara 10 investasi saham terbesar Berkshire.

Tidak hanya di perbankan, Buffett juga melego kepemilikan sahamnya di institusi keuangan lainnya seperti Visa, MasterCard, Bank of New York, dan PNC Financial. Saham-saham institusi keuangan tersebut kemudian ikut dijual oleh Buffett.

Per 30 Juni 2020, nilai wajar kepemilikan Berkshire Hathaway di sektor perbankan, asuransi, dan institusi finansial lainnya hanya tinggal senilai US$ 59,24 juta, turun jauh dari posisi akhir Desember di angka US$ 102,39 juta.

Sementara itu untuk sektor konsumer, jumlahnya justru meningkat dari posisi Desember di US$ 99,63 juta menjadi US$ 102,39 juta per akhir Juni. Sektor barang-barang konsumsi (consumer goods) memang biasanya tergolong sektor yang defensif karena produknya tetap di butuhkan walaupun dalam kondisi pandemi corona sekalipun

Usut punya usut, hasil penjualan saham-saham institusi keuangan tersebut dibelanjakan menjadi saham pertambangan emas Barrick Gold oleh Warren Buffett selama periode April sampai Juni 2020 sebagaimana diberitakan Business Insider.

Perusahaan tambang emas yang bermarkas di Kanada ini dibeli sahamnya oleh Buffett sebanyak 21 juta saham senilai US$ 563 juta atau Rp 8,33 triliun oleh pria kelahiran Omaha tersebut.

Selama tahun ini sendiri kinerja saham-saham yang diinvestasikan Berkshire Hathaway memang masih berada di bawah kinerja pasar secara umum.

Sejak anjlok di titik terendahnya Maret silam, saham-saham Berkshire hanya mampu reli sebesar 31% sedangkan indeks acuan di Bursa NYSE (Wall Street) berhasil reli sampai 46% bahkan indeks S&P 500, juga salah satu indeks acuan di Wall Street, berhasil reli sampai lebih dari 50%.

Similar Posts