Harga Emas Tergelincir, Hentikan Kenaikan Lima Hari Beruntun
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi. – Bloomberg
Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menghentikan kenaikan lima hari beruntun, saat imbal hasil obligasi pemerintah AS naik tipis dari posisi terendahnya. Namun, melemahnya dolar AS dan kekhawatiran atas pemulihan pasar tenaga kerja AS membuat emas tetap menarik.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, turun US$1,9 atau 0,11 persen, menjadi ditutup pada US$1.800,20 per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (7/7/2021), emas berjangka bertambah US$7,90 atau 0,44 persen menjadi US$1.802,10.
Emas berjangka melonjak US$10,9 atau 0,61 persen menjadi US$1.794,20 pada Selasa (6/7/2021), setelah terangkat US$6,5 atau 0,37 persen menjadi US$1.783,30 pada Jumat (2/7/2021), dan menguat dua hari sebelumnya masing-masing US$5,2 dan US$8,0.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya melemah 0,3 persen dan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun mendekam di dekat terendah lebih dari empat bulan, mendorong emas ke puncaknya sejak 17 Juni di US$1,818,10 di awal sesi.
Imbal hasil yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan suku bunga. Tetapi sejak itu, imbal hasil naik sedikit dari posisi terendah dan saham telah mengurangi beberapa kerugian, membebani emas, kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Komoditas emas akan tetap didukung sebagai aset safe-haven, terutama mengingat kekhawatiran atas pemulihan pasar tenaga kerja AS dan varian virus corona Delta, Streible menambahkan.
Emas menemukan dukungan ketika Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan 373.000 klaim pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 3 Juli, 2.000 lebih banyak dari pada minggu sebelumnya. Analis pasar juga berpendapat bahwa prospek emas dalam jangka pendek tetap kuat, karena varian Delta dari Covid-19 terus menyebar.
Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, mengatakan angka-angka ekonomi baru-baru ini menunjukkan kemajuan substansial perlu dibuat agar The Fed menaikkan suku bunga, dan itu juga mendukung emas.
Risalah Federal Reserve AS dari pertemuan 15-16 Juni menunjukkan “beberapa peserta” merasa kondisi untuk mengurangi pembelian aset bank sentral akan “dipenuhi agak lebih awal dari yang mereka perkirakan.”
Kecenderungan hawkish The Fed yang mengejutkan pada Juni membuat emas terpangkas 7,0 persen. Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 14,2 sen atau 0,54 persen, menjadi ditutup pada US$25,987 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun US$7,4 atau 0,68 persen menjadi ditutup pada US$1.074,5 per ounce.